Apa Itu Solar Industri B40 atau B35? (Maksud dan Perbedaan) - Biosolar HSD
Apa Itu Solar Industri?
Solar industri adalah bahan bakar minyak untuk mesin berteknologi Diesel atau peralatan industri lain yang menggunakan BBM jenis tersebut. Solar industri digunakan untuk keperluan mesin dan peralatan industri, pembangkit listrik, alat berat, dan transportasi non-public lainnya. Solar industri bersifat nonsubsidi dan memiliki spesifikasi yang disesuaikan untuk efisiensi dan ketahanan mesin dalam skala besar.
Penggunaan solar industri menjadi bagian penting dalam operasional sektor energi, pertambangan, manufaktur, serta alat berat di sektor konstruksi. Solar industri atau bisa disebut dengan solar non subsidi tersebut, terus berkembang mengikuti dinamikanya, sebagai contoh di Indonesia, minyak solar berkembang dengan pencampuran Biodiesel atau Solar Nabati ke minyak solar yang dihasilkan atau disuling dari minyak bumi (Minyak Fosil), dari hasil pencampuran tersebut, muncullah istilah seperti B0, B10, B35, B50 dan seterusnya.
Pengertian B40 dan B35
Istilah B35 dan B40 mengacu pada campuran bahan bakar mesin diesel (minyak solar) yang dihasilkan dari minyak bumi (Minyak Fosil) dengan Biodiesel (Solar Nabati) yang berasal dari sumber-sumber nabati, seperti minyak kelapa sawit (FAME: Fatty Acid Methyl Ester).
- B35 adalah campuran 35% biodiesel dan 65% minyak solar.
- B40 adalah campuran 40% biodiesel dan 60% minyak solar.
Angka di depan huruf “B” menunjukkan persentase kandungan biodiesel dalam campuran tersebut. Penerapan bahan bakar B35 secara nasional telah dimulai di Indonesia sejak beberapa tahun lalu dan terus ditingkatkan secara bertahap, sebagai bagian dari pelaksanaan program energi terbarukan.
Solar B35 diterapkan Pemerintah Indonesia pada Februari 2023 dan pada Januari 2024 diterapkan solar industri dengan spesifikasi B40. Pemerintah Indonesia terus melakukan peningkatan campuran BioDisel (Solar Nabati) untuk BBM jenis solar mengingat potensinya yang cukup besar untuk memperkuat ketahanan energi nasonal karena Indonesia sendiri adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia.
Perbedaan Spesifikasi
Perbedaan antara solar industri B35 dan B40 terletak pada kandungan BioDiesel dan karakteristik teknisnya, yang dapat memengaruhi performa mesin serta emisi yang dihasilkan:
Solar industri B35 dan B40 adalah inovasi bahan bakar ramah lingkungan yang mendukung transisi energi terbarukan di sektor industri. Keduanya merupakan campuran antara bahan bakar solar (minyak Fosil) dan Biodiesel (Minyak Nabati), dengan angka di depan huruf “B” menunjukkan persentase kandungan Biodiesel. Perbedaan utama terletak pada kadar campuran dan dampaknya terhadap performa mesin serta emisi gas buang.
BBM jenis BioDisel seperti B35 atau B40 diwajibkan oleh pemerintah Indonesia seiring perkembangan teknologi dan kebijakan energi nasional. Penggunaan solar berbasis biodiesel diharapkan terus meningkat sebagai upaya menjaga ketahanan energi dan mengurangi dampak lingkungan dari bahan bakar fosil.
Referensi:
Peraturan Pemerintah Terkait B40